Eropa Diamuk Badai 27 Nyawa Melayang
http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=30720
Rakyat Merdeka, Sabtu, 20 Januari 2007, 00:39:20
Eropa Diamuk Badai 27 Nyawa Melayang
Laporan Rakyat Merdeka Dari Negeri Belanda
KAMIS (18/1) lalu, sejak pagi hingga tengah malam, angin badai Barat Daya dan hujan deras benar-benar mengamuk negeri “Kincir Angin”, termasuk Jerman, Inggris hingga Perancis. Badai yang berkekuatan sekitar 120 km per jam ini sungguh membuat repot orang dan bahkan memakan korban jiwa manusia, tak kurang dari 27 orang. Di beberapa tempat kekuatan angin badai, bahkan mencapai 130 km per jam.
Bahkan, dua orang tewas seketika di tempat, ketika sebuah pohon besar yang patah dan tumbang menimpa mobil yang mereka tumpangi. Peristiwa tersebut terjadi di jalan besar No. 224 antara Arnhem dan Ede. Mobil lain yang datang dari jurusan yang berlawanan di jalan besar tersebut menabrak pohon yang tumbang tadi. Si pengemudi mobil tidak bisa keluar dari mobilnya. Hanya dengan pertolongan petugas pemadam kebakaranlah, si pengemudi bisa ditolong, termasuk yang luka-luka dan terjepit di mobilnya itu. Si pengemudi malang tersebut segera dilarikan ambulans ke Rumah Sakit terdekat. Menurut jurubicara kepolisian setempat, untuk mencegah kemungkinan kecelakaan lagi, kedua jurusan jalan besar No. 224 itu terpaksa ditutup.
Di kota Leersum di siang hari (Kamis, 18/1) seorang pengendara sepeda motor tewas, juga akibat adanya pohon yang tumbang ke jalanan. Apakah pengendara motor tersebut tertimpa pohon yang tumbang, ataukah dia menabrak batang pohon yang tumbang itu, masih belum diketahui pasti. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 (waktu setempat) di sebuah Jalan Rijksstraatweg, di Leersum.
Di beberapa bagian jalan tol A2 di kedua arah tergenang air, sehingga menggangu dan membahayakan lalu lintas. Karena itu, jalan tol A2 tersebut ditutup, agar air yang tergenang bisa segera dipompa. Lalu lintas jalan tol di seluruh Negeri Belanda mengalami kemacetan sepanjang 500 km. Juga pada hari Kamis (18/1) sore akibat angin badai, lalu lintas kereta api (KA) dihentikan. Hal itu tentu membuat para pengguna KA kelimpungan karena tidak bisa pulang ke rumah. Menurut organisasi ProRail, tidak jalannya KA akibat angin badai ini untuk pertama kalinya sejak 1990. “Adalah tidak bertanggungjawab, jika lalu lintas KA tidak dihentikan karena adanya kerusakan kawat listrik (kereta api)”, ujar juru bicara perusahaan kereta api Belanda.
Sejak siang hari, peron-peron Amsterdam Centraal Station dikosongkan, karena ada atap yang jatuh. Di kota Utrecht sekitar pukul 10.15 sebuah kran bangunan jatuh menimpa gedung, yang menyebabkan lima orang mengalami luka-luka.
Murid-murid sebuah sekolah (Pascal College) di Zaandam hanya belajar setengah hari dan mereka disuruh segera pulang ke rumah. Hal itu diputuskan Direktur sekolah untuk mencegah hal-hal (misalnya kecelakaan) yang tidak diinginkan akibat angin badai. RM
A Supardi Adiwidjaya
0 Comments:
Post a Comment
<< Home