Pertama Dalam Sejarah Negeri Kincir Angin
http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=13179
Rakyat Merdeka, Minggu, 09 April 2006
Pertama Dalam Sejarah Negeri Kincir Angin
Festival Pesilat Indonesia-Belanda Digelar
Laporan Wartawan Rakyat Merdeka, A Supardi Adiwidjaya Dari Amsterdam
SABTU (1/4/) pekan lalu, Federasi Pencak Silat Belanda (NPSB) menggelar Festival Seni Bela Diri “The Asian Silat Night”, yang untuk pertama kalinya dalam sejarah perkembangan pencak silat di Negeri “Kincir Angin”ini.
Acara ini dimeriahkan dengan kehadiran tim pencak silat Indonesia dengan pesilat-pesilat dari berbagai perguruan pencak silat di Nusantara, dan Eddie Marzuki Nalapraya (74 tahun) -pembina seni beladiri pencak silat, salah seorang sesepuh Ikatan Pencak Silat Indonesia dan sekaligus Presiden Persekutuan Pencak Silat antara bangsa (Persilat).
Ketua Federasi Pencak Silat Belanda
George L.Fredriksz sedang menyerahkan
Golok kepada pesilat Cecep Arif dari
PS Panglipur sebagai pembuka Gelanggang
Silat di Festival "The Asian Silat Night",
Amsterdam (01 April 2006), Belanda.
Juga hadir di Festival tersebut Duta Besar Malaysia untuk Kerajaan Belanda Dato’ Noor Farida Ariffin, Wakapri di Belanda Djauhari Oratmangun, guru-guru silat berbagai perguruan pencak silat Belanda beserta para sesepuhnya.
Di Belanda, terdapat kurang lebih 37 perguruan silat. Suatu jumlah perguruan silat yang cukup besar untuk Negeri Belanda yang berpenduduk sekitar 16 juta orang. Seni olahraga bela diri pencak silat semakin banyak penggemarnya di Belanda.
Sekitar seribuan orang datang berbondong-bondong ke Sporthallen-Zuid, Amsterdam untuk menyaksikan Festival Seni Bela Diri Pencak Silat “The Asian Silat Night”, meskipun harga karcis tidak begitu murah - antara 10 sampai 35 Euro.
Presiden Persilat Eddie M. Nalapraya dalam bincang-bincangnya dengan Rakyat Merdeka sesaat sebelum pembukaan Festival Pencak Silat tersebut menyatakan, “Festival Pencak Silat ini adalah juga bagian dari Persilat. Jadi saya membantu dengan mendatangkan tim pencak silat dari beberapa perguruan pencak silat Indonesia”.
Setiap program pencak silat, lanjut Eddie Nalapraya, yang dilaksanakan di mana saja selama itu mendukung program Persilat itu kita dukung. Karena Persilat itu asasnya adalah friendship and brotherhood tanpa membedakan jenis bangsa maupun agama, untuk perdamaian dunia. Sehingga nanti menurutnya, pencak silat nasional Belanda ini, yang memang yang terbesar di Eropa, akan terus maju berkembang. Sedang Ketua NPSB George Fredriksz menyatakan pentingnya Festival Pencak Silat yang pertama kali digelar di Belanda ini bagi kelanjutan perkembangan olah raga bela diri pencak silat di Belanda.
Dari demonstrasi jurus-jurus pencak silat yang dibawakan, tampak jelas masing-masing mempunyai kaitan erat terutama dengan berbagai perguruan pencak silat di Indonesia. Dalam konteks ini – misalnya: Panglipur (Den Haag; di Indonesia, PS Panglipur - pencak silat tradisional Jawa Barat, yang didirikan di Bandung tahun 1909 oleh Abah Aleh), Padjadjaran Nasional (Groningen, di Indonesia didirikan oleh KRH Achmad Kartakusuma pada tanggal 12 Desember 1928 di Sukaraja Kabupaten Bogor), Satria Muda (Hoofddorf; berasal dari Minangkabau, Sumatra), Paulu Sembilan (Hoofddorp, dari Minangkabau, Sumatra), Mande Muda Mawar Suci (Den Bosch, kombinasi Tjimanande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir Banten, Jawa Barat) dan sebagainya.
Dari demonstrasi pencak silat yang dipertunjukkan pesilat-pesilat Belanda dapat dilihat bagaimana majunya perkembangan pencak silat di Negeri “Kincir Angin” ini. “Pencak silat – seni beladiri asal Indonesia - di Negeri Belanda ini berkembang dengan pesat”, ujar Anton Kneefel (76 tahun) – sesepuh/penasehat perguruan silat “Perisai Putih” (Amsterdam) kepada Rakyat Merdeka di sela-sela acara. Di acara Festival I Pencak Silat ini, beberapa sesepuh pencak silat Belanda mendapat piagam penghargaan dari Persilat atas jasa-jasanya memperkenalkan dan mengembangkan pencak silat di Belanda.
Anton Kneefel adalah salah seorang dari sesepuh yang mendapat penghargaan itu, yang langsung diterimanya dari tangan Presiden Persilat Eddie K Nalapraya.
Penonton juga bisa menyaksikan silat tunggal putri tangan kosong dan juga bersenjata yang dibawakan oleh Putu - pesilat putri dari PS Bakti Negara. Lebih-lebih pertunjukan silat pasangan ganda putra tangan kosong yang dibawakan Adam dan Restu dari PS Ciung Wanara.
Demikian juga dengan pertunjukan pencak silat tunggal dan ganda dewasa putra oleh para pesilat - masing-masing dari perguruan-perguruan silat Panglipur, Pamur, Baringin Sakti dan Ciung Wanara. RM
0 Comments:
Post a Comment
<< Home