Sunday, December 24, 2006

Akhir November Fanny Surati Ratu Belanda

http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=27886
Rakyat Merdeka, Senin, 04 Desember 2006, 01:40:10

Akhir November Fanny Surati Ratu Belanda

RABU (29/11) la­lu, Duta Be­sar RI untuk Kerajaan Belanda Junus Effendi Ha­bibie alias Fanny Ha­bi­bie me­nyerahkan surat-su­rat ke­percayaan kepada Yang Mu­lia Ratu Belanda Beat­rix. De­ngan de­mikian bekas Du­bes RI untuk kerajaan Ing­gris ini secara resmi kini men­jalankan tugasnya sebagai Du­ta Besar RI untuk Kerajaan Belanda. Dan pada malam hari Rabu (29/11) itu juga di KBRI Den Ha­ag digelar acara perkenalan atau malam silaturahmi dengan Fan­ny, yang tak lain adik kan­dung be­kas Presiden RI BJ Ha­bibie.

Ruangan aula KBRI Den Haag yang biasanya hanya me­nam­pung sekitar 150-an orang, ter­nyata para pengunjung yang ingin bersila­turahmi dengan Du­bes baru RI itu datang me­lim­pah. Ruangan aula benar-be­nar sesak pengun­jung, yang di­per­kirakan mencapai lebih dari 300-an orang. Acara silaturahmi tersebut ber­langsung meriah. Apalagi, ke­tika pemimpin acara mem­persilahkan Fanny memberikan sam­butannya yang ber­isi humor se­gar, yang membuat para pe­ngun­jung ter­ta­wa. Dia ber­bi­cara cam­­pur aduk da­lam tiga bahasa - Indo­ne­si­a, Belanda dan Ing­gris silih ber­ganti.

Mak­lum, se­lain mas­yarakat In­donesia di Be­landa, juga hadir da­lam acara si­la­tu­rah­mi tersebut juga tamu-tamu asing, yang tidak mengerti bahasa In­donesia. Banyak tamu-tamu dari Ma­luku di malam silaturahmi. Hal ini sekaligus menepis kesalah­paha­man yang pernah tersebar, se­olah Fan­ny Habibie mengu­cap­kan pen­dapat yang mem­ben­ci orang-orang Ma­luku di Be­landa.

Dalam sam­butan­nya, Fanny menegaskan, KBRI ter­buka untuk seluruh masyarakat In­donesia di Be­lan­da. Jika ada ke­­­per­luan apa­pun, dia menyata­kan jangan ragu meng­­hubu­ngi­nya. Fanny cukup lama berbicara, bak pem­ba­wa­ acara malam sila­tur­ahmi itu. Ak­hirnya, mungkin ka­rena ke­capean, dia me­nye­rahkan kem­bali mikrofon ke­pada pem­bawa acara, sambil ber­gurau , “minta ho­­norarium” se­bagai pem­bawa acara, yang di­sambut ge­lak tawa para ha­dirin. RM

Laporan A Supardi Adiwidjaya dari Belanda

0 Comments:

Post a Comment

<< Home