Thursday, November 22, 2007

Surat Solyom Laszio Untuk SBY

http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=44403
Rakyat Merdeka, Minggu, 26 Agustus 2007, 00:23:04

Surat Solyom Laszio Untuk SBY

Mihaly Illes, Dubes Hongaria Untuk Indonesia

Kamis 16 Agustus lalu, di acara pembukaan gedung baru bagi fauna istimewa dan langka dari Asia Tenggara, terutama Indonesia, Duta Besar Hongaria untuk Republik Indonesia Mihaly Illes berkesempatan bincang-bincang dengan koresponden Rakyat Merdeka A. Supardi Adiwidjaya, yang berkunjung ke Budapest. Dubes Hongaria yang beristerikan perempuan Mongolia ini fasih berbahasa Rusia. Soalnya, Mihaly Illes belajar bahasa Indonesia di sebuah perguruan tinggi di Moskow dengan pengantar bahasa Rusia. Perbin cangan Rakyat Merdeka dengan Dubes Illes berlangsung dalam bahasa Rusia, salah satu dari lima bahasa resmi di PBB. Berikut ini petikannya:

MENGENAI pembukaan gedung baru untuk binatang-binatang langka, terutama dari Indonesia ini, bagaimana kesan Anda?
Saya sangat gembira dengan dibukanya Xantus Janos/House (nama gedung –red) ini. Sebagian besar jumlah fauna langka ini dari Indonesia. Dan lebih penting lagi, acara pembukaan ini diselenggarakan sehari sebelum peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-62. Ini punya arti penting.

Saya berharap, pertukaran fauna langka itu sesuai penilaian harga yang ril, yang ditentukan kedua belah pihak dibantu oleh para ahli hewan (zoologist) kedua negeri: Hongaria dan Indonesia.

Berkaitan fauna langka, saya berharap Presiden Hongaria Solyom Laszio akan menulis surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, agar pertukaran binatang-binatang langka masing-masing dari kedua negeri bisa berlangsung dengan baik dan relatif cepat, sesuai dengan harapan keduabelah pihak. Harapan saya, dalam waktu dekat saya dapat membawa surat Presiden Hongaria Presiden Dr Solyom Laszio. Dan surat tersebut dapat saya serahkan kepada Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Bukan hal itu saja. Seperti diketahui kebun binatang yang ada di provinsi lain di Hongaria telah dibangun paviliun khusus untuk fauna langka dari Indonesia. Mereka telah mendapatkan dananya dari Uni Eropa untuk membiayai pertukaran fauna langka. Diharapkan, mereka mendapatkan dua gajah masing-masing jantan dan betina dari Indonesia.

Sehubungan kerjasama pertukaran fauna langka ini, diharapkan adanya kerjasama membangun proyek bagi pengembangbiakan. Setelah jumlah fauna langka tersebut bertambah banyak jumlahnya, maka sedikit demi sedikit fauna langka dimaksud dikembalikan ke tempat asalnya.

Misalnya?
Kebetulan, pada 2004-2006 ketika saya menjadi Duta Besar Hongaria di Mongolia, saya menyaksikan sendiri proses pengembalian kuda putih, yang dulu jumlahnya diambang kritis. Pengembalian kuda putih Mongolia ke tempat asalnya itu berkat kerjasama Mongolia dengan Belanda dan Inggris, yang berdasarkan penelitian yang saksama berhasil menangkarkan kuda putih.

Lalu tentang hubungan Hongaria dan Indonesia dewasa ini, bagaimana?
Hubungan Hongaria-Indonesia saat ini sangat baik dan terus berkembang, menguntungkan kedua belah pihak. Saat tiba kembali di Indonesia, bersama saya tiba delegasi pengusaha Hongaria. Kami ingin menandatangani kerjasama ekonomi, berupa berbagai proyek seharga 20 juta Dolar AS.

Pada akhir Oktober 2007 mendatang ini akan digelar sebuah forum untuk membicarakan kerjasama antara Hongaria dan Indonesia. Sekaitan ini saya harap akan terbentuk perusahaan-perusahaan joint venture Hongaria-Indonesia.

Kini sudah ada empat perusahaan joint venture Hongaria-Indonesia, yang bergerak di bidang pemeliharaan kesehatan lengkap dengan laboratorium penelitiannya; perusahaan untuk membuat racun untuk membasmi serangga dan tikus, yang membahayakan tanaman dan juga membahayakan kesehatan manusia. rm

0 Comments:

Post a Comment

<< Home