Thursday, November 22, 2007

100 TKI Mengais Rezeki Di Polandia

http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=43478
Rakyat Merdeka, Sabtu, 11 Agustus 2007, 00:53:28

100 TKI Mengais Rezeki Di Polandia

Catatan Perjalanan Koresponden Rakyat Merdeka Dari Polandia (1)

KORESPONDEN Rakyat Merdeka di Belanda A.Supardi Adiwidjaya, belum lama ini berkunjung ke Polandia, sebuah negara di Eropa Timur yang sejak tahun 2004 ini telah menjadi anggota Uni Eropa (UE) dan anggota NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Di bidang politik luar negeri, pemerintah Polandia saat ini tampak berseberangan dalam berbagai isu, termasuk rencana penggelaran rudal pertahanan (missile defense) AS, dengan Rusia. Juga hubungan bilateral Polandia-Jerman berlangsung tidak serasi, karena masih menyimpan luka lama, warisan Perang Dunia ke II.

Namun dalam cuaca apapun, tampaknya hubungan Indonesia-Polandia tetap survive, bahkan semakin mesra. Polandia kini menjadi mitra ekonomi yang memiliki potensi besar bagi Indonesia. Negara berpenduduk 40 juta itu, menjadikan Indonesia mitra strategis untuk seluruh kawasan Asia Tengah, bahkan di Asia Pasifik. Berikut laporan Rakyat Merdeka yang diturunkan secara bersambung.

Polandia, seperti yang dikemukakan oleh Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Polandia Hazairin Pohan, saat ini sedang mempersiapkan diri untuk berpartisipasi dalam bebagai proyek infrastruktur, pertambangan, energi, kereta api, pelabuhan dan industri pertahanan senilai lebih dari 2 miliar dolar AS.
Sementara pembuatan proyek-proyek Uni Eropa (UE) senilai 50 miliar dolar AS itu, di satu sisi menyulitkan Polandia yang kini mengalami kekurangan tenaga kerja. Namun di sisi lain, mega proyek tersebut menjadi peluang bagi Indonesia untuk “mengekspor” tenaga kerjanya. Sekarang ini, terdapat sekitar 100 TKI (tenaga kerja Indonesia) berketerampilan yang bekerja di berbagai industri elektronik dan jasa di Polandia.

Ketika koresponden Rakyat Merdeka mendarat di Warsawa, ibukota Polandia, perasaan yang menghinggapi jantung ini adalah “ingin mengenali” situasi negeri sosialis dan anggota Pakta Warsawa (dulu musuh bebuyutan NATO), yang memainkan peranan yang tidak kecil di masa Perang Dingin.

Polandia yang punya bendera “putih merah” (kebalikan dari bendera Indonesia yang merah putih) ini, dulu adalah sekutu terdekat Uni Soviet dan negara-negara apa yang disebut Blok Sosialis atau ada juga yang menyebutnya negara-negara Blok Komunis. Ibu kotanya pun dipakai sebagai nama blok militer, yakni Pakta Warsawa, yang waktu itu praktis dipimpin (baca: dikomandoi) oleh Uni Soviet. Pakta Warsawa tidak pelak lagi adalah blok militer tandingan atau musuh bebuyutan blok militer negara-negara Barat-NATO.

Namun, saya cukup tercengang, ketika istri salah seorang sahabat saya yang kebetulan keturunan (atau berdarah) Polandia menyatakan bahwa orang-orang Polandia pada dasarnya tidak menyukai orang-orang Rusia. Katanya, mereka benci terutama kepada orang-orang Bolshewik (orang-orang komunis) Rusia. Kenapa? “Bahwa orang-orang Polandia tidak suka sama orang-orang Rusia, hal itu tidak hanya sekarang, tetapi sudah dari dulu, sudah berlangsung ratusan tahun,” ujarnya. Jawaban istri sahabat saya itu, membuat saya terbengong-bengong.

Di wilayah pinggiran kekaisaran (imperium) Rusia, lanjut istri sahabat saya tersebut, di mana pada pertengahan abad XVI (sekitar tahun 1569) dibentuk Polish-Lithuanian Commonwealth, penduduknya merasakan kekejaman penindasan Kaisar Rusia beserta kaki-kaki tangannya.

Misalnya Muravyov, gubernur wilayah Wilno (nama Vilnius, ibu kota Lithuania sekarang) adalah. Dalam sejarah, Muravyov ini sangat terkenal akan kekejamannya terhadap penduduk Lithuania, terutama terhadap penduduk keturunan Polandia. Karena kekejamannya itu, Muravyov dijuluki Muravyov-tukang gantung (bahasa Rusianya: Muravyov-Wesyatel). Atas perintah Muravyov, banyak sekali penduduk keturunan Polandia yang dibunuh lewat tiang gantungan.

Demikian juga orang-orang Polandia yang tinggal di wilayah Polandia, yang ketika itu juga merupakan wilayah pinggiran kekaisaran Rusia, banyak yang menjadi korban kekejaman penindasan Kaisar Rusia. Oleh sebab itulah, orang-orang Polandia sangat membenci Rusia, karena mereka merasa ditindas dan diinjak-injak oleh Negeri Beruang Merah.

Pada abad ke-XVIII, Polish-Lithuanian Commonwealth itu bubar. Wilayah negara Persemakmuran Polandia-Lithuania itu dibagi-bagi menjadi beberapa daerah, yang masing-masing dikuasai oleh Prusia, Rusia dan Austria.

Negara Borjuis

Pada tahun 1920, Polandia yang ketika itu merupakan negara borjuis, berada di bawah pimpinan Jozef Klemens Pilsudski. Jozef Pilsudski ini adalah orang Polandia kelahiran Lithuania. Dalam buku-buku pelajaran sejarah Soviet Rusia, Pilsudski disebut sebagai pemimpin borjuis, pemimpin kaum reaksioner dan bahkan dituduh sebagai seorang fasis.

Tetapi orang-orang Polandia sampai sekarang sangat mencintai dan menghormati Pilsudski. Karena, Pilsudski oleh orang-orang Polandia dinilai baik, sebagai pejuang kaum buruh. Dia dianggap sebagai pemimpin rakyat, sehingga rakyat Polandia sangat mencintainya. Kabarnya, di rumah-rumah penduduk biasa di Polandia, selalu dipajang foto Pilsudski dan banyak orang yang memiliki piringan hitam berisi pidato-pidato Pilsudski. Bagi orang Polandia, Pilsudski adalah seorang pahlawan. Pilsudski-lah yang mengusir tentara Rusia dari Polandia.

Saat Pilsudski meninggal dunia pada 12 Mei 1935, dia dikubur di kota Krakow. Ketika berlangsung upacara penguburan Jozef Pilsudski di Krakow itu, di kota Vilnius (Lithuania) di tiang-tiang khusus atau di pohon-pohon, dipasang pengeras suara yang mentransiliasi upacara penguburan tersebut. Kabarnya, tubuh Pilsudski dikubur di kuburan raja-raja Polandia di Istana Wawel di kota Krakow, sedang jantung Pilsudski dikubur di pemakaman di kota Vilnius.

Ada lagi penyebab kenapa orang Polandia tidak senang dengan Rusia. Polandia adalah negeri yang penduduknya sangat religius. 95 persen penduduk Polandia beragama Khatolik. Seperti diketahui, Lenin menyatakan bahwa religi adalah opium bagi rakyat. Berbeda dengan di Rusia, pada zaman komunis, gereja-gereja di sana ditutup atau dijadikan museum-museum. Sedangkan di Polandia, gereja tetap menjadi institusi penting, setidaknya bagi rakyat.

Dengan penyatuan Lithuania ke dalam Uni Soviet, penutupan gereja-gereja di sana juga terjadi. Padahal, jumlah penduduk Lithuania yang keturunan Polandia cukup besar. Mereka adalah penganut kuat agama Khatolik. Penutupan gereja-gereja Khatolik di Lithuania menambah kebencian mereka terhadap Rusia.

Selain itu, di bawah kekuasaan rezim komunis, di sekolah-sekolah Polandia bahasa asing yang diajarkan hanyalah bahasa Rusia. Nah, generasi tua sedikit sekali yang bisa berbahasa asing lain kecuali bahasa Rusia. Faktor bahasa ini pun menjadi alasan orang Polandia tidak begitu senang dengan Rusia. Saking bencinya, juga cukup nyaring pernah terdengar, misalnya, seruan orang untuk meruntuhkan salah satu gedung yang menjulang tinggi di Warsawa, yang katanya hadiah dari Stalin, yang mirip gedung Kemlu ataupun “Hotel Ukraina” di Moskow. rm

Bersambung

2 Comments:

At 5:09 PM, Blogger Pande Made Yasaputra said...

Pagi Pak,
ada yang ingin saya tanyakan mengenai Negara Polandia.
Pertama, bagaimana keadaan perekonomian sekarang Negara Polandia?
Kedua, Bagaimana tingkat kesejahteraan para TKI yang bekerja di Polandia?
Ketiga, apakah ada dasar hukum yang melindungin para TKI yang bekerja di Negara Polandia itu sendiri?

Terimakasih dan hormat saya,
Made

 
At 12:56 PM, Blogger Unknown said...

KISAH CERITA SUKSES SAYA JADI TKI

Alhamdulillah sekarang saya sudah jadi TKI kontrak di JEPANG berkat bantuan bpk drs AGUSDIN SUBIANTORO beliau selaku deputi bidang penempatan di kantor BNP2TKI pusat jakarta
no hp dinas beliau 0823-5240-6469

saya berasal dari Samarinda (Kal-tim). Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi saya. KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi orang tua saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota Samarinda (kal-tim), dimana struktur tanah tempat kelahiran saya adalah pinggir laut dengan mata pencaharian masyarakat sekitar bagang dan empang , Pengorbanan keluarga yang selama mendidik membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi seorang nelayan, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1, Pada pertengahan tahun 2017 saya bertemu dengan seorang teman lama mantan TKI di jepang pertemuan saya di Jalan muara badak SAMARINDA kal-tim, Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT yang pernah membantu dia sewaktu di jakarta, Beliau adalah kepala deputi bidang penmpatan di kantor BNP2TKI pusat jakarta, atas nama bpk DRS AGUSDIN SUBIANTORO, Alamat kantor beliau Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770 kantor BNP2TKI pusat, Dan Teman Saya Memberikan No Kontak Hp Bpk AGUSDIN di Nomor 0823-5240-6469 dan saya mencoba menghubungi tepat jam 5 sore, singkat cerita sayapun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliau'pun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke akun email beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang. Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung didalamnya sangat luar biasa di rasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah saya bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri. Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekat’pun saya belum pernah sama sekali, Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan kami, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman saya, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga. MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, kami di jemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan kami diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa mencoba untuk menberani’kan diri menhubungi Bpk kepala deputi bidang penempatan BNP2TKI, BPK DRS AGUSDIN SUBIANTORO Ini No TLP/HP Beliau: 0823-5240-6469 siapa tau beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan. TERIMA KASIH

 

Post a Comment

<< Home