Friday, August 03, 2007

http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=41924
Rakyat Merdeka, Selasa, 17 Juli 2007, 03:49:26


Plesiran Ke Belanda, Wakil Rakyat Disemprot

PERJALANAN anggota DPRD Jawa Timur (Jatim) ke “Negeri Kincir Angin” dengan alasan untuk “Menentukan Hari Jadi Provinsi Jawa Timur” dipermalasahkan Persatuan Pemuda Indonesia (PPI) di Belanda. PPI menyatakan kerisauan dan keprihatinan atas perjalanan dinas anggota Komisi A DPRD Jatim tersebut yang katanya tertuang dalam RAPERDA.

Koresponden Rakyat Merdeka di Belanda A. Supardi Adiwidjaya melaporkan, alkisah, Senin (9/7), rombongan wakil rakyat dari Jatim tiba di Institut Belanda untuk Studi Asia Tenggara dan Karibia (Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-en Volkenkunde/KITLV) di Leiden.

Pertemuan rombongan dengan pihak KITLV difasilitasi oleh Harry A. Poeze, Direktur Penerbitan KITLV. Ketika menerima rombongan, Harry sudah siap dengan arsip-arsip mengenai reorganisasi Pemerintah Hindia Belanda, termasuk Provinsi Jawa Timur.

“Saya akui memang agak sulit untuk mengumpulkan data secara komprehensif karena pihak KITLV baru diberitahu 1 jam sebelum kedatangan rombongan,” ungkap Harry.

Nah plesiran para anggota dewan yang terhormat ini, dikritik PPI di Belanda. PPI menilai, perjalanan para wakil rakyat ke “Negeri Tulip” ini terkesan mengada-ada dan mengabaikan pertimbangan efektivitas dan efisiensi. Apalagi, perjalanan ini dilakukan dengan jumlah rombongan yang besar dan tanpa perencanaan yang matang.

“Ini mengindikasikan adanya penghamburan uang dan energi negara. Penggunaan fasilitas sebuah biro perjalanan juga terkesan mengabaikan kapasitas KBRI untuk Kerajaan Belanda yang seharusnya bisa memfasilitasi agenda perjalanan,” protes PPI di Belanda.

Menurut PPI, penelitian sejarah sepatutnya diserahkan kepada sejarahwan profesional, sehingga energi anggota DPRD dapat dialihkan untuk menggodok RAPERDA lainnya yang lebih mendesak. PPI Belanda juga bersedia memfasilitasi penyediaan data yang dibutuhkan dengan memanfaatkan jaringan komunitas masyarakat Indonesia di Belanda.

Ketika dikonfirmasi PPI Belanda, Kusnadi MHum (FPDIP), juru bicara rombongan anggota DPRD Jatim menyatakan bahwa dirinya tidak bisa menjawab pertanyaan tentang tujuan dan urgensitas perjalanan dinas ini. PPI Belanda malah diminta untuk menanyakan pada Gubernur Jawa Timur tentang urgensitas perjalanan dinas ini.

Kusnadi berdalih bahwa kegiatan ini tidak akan menjadi preseden buruk bagi provinsi lainnya untuk langsung pergi ke Belanda dan meneliti hari jadi provinsi mereka, karena menurutnya setiap provinsi memiliki sejarah yang berbeda-beda. rm

0 Comments:

Post a Comment

<< Home