Thursday, November 22, 2007

Jumlah Turis Belgia Meningkat Dubes RI Di Brussels Happy

http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=49520
Rakyat Merdeka, Minggu, 11 November 2007, 03:22:26

Jumlah Turis Belgia Meningkat Dubes RI Di Brussels Happy

Bali Jadi Tempat Liburan Favorit Keluarga Kerajaan Belgia

SIAPA yang menyangka jika gerakan anti Islam mengguncang negeri kecil Belgia.

Belum lama ini, di Brussels, ibukota Belgia, terjadi aksi demo anti Islam yang dilakukan warga dari Uni Eropa (UE) seperti Inggris, Belanda, Jerman dan Belgia sendiri, yang antara lain menentang didirikannya masjid.

Dalam aksi massa yang intinya adalah menentang Islamisme di Eropa itu, telah terjadi bentrokan antara aparat kepolisian dan peserta demo. Polisi Belgia menangkap sjumlah orang, termasuk dua pemimpin kelompok kanan dari Partai Vlaams Belang (mendahulukan kepentingan bangsa Vlaam, Belgia-Red).

“Sampai saat ini, apa yang disebut islamofobia di negara-negara UE tersebut, tampaknya tidak mereda dan bahkan terus berlanjut,” ujar Duta Besar (Dubes) RI untuk Kerajaan Belgia, Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa Nadjib Riphat Kesoema kepada koreponden Rakyat Merdeka di Belanda A. Supardi Adiwidjaya yang berkunjung ke Brussels, Belgia, akhir pekan lalu.

Sekitar dua bulan lalu, di Brussels, markas Uni Eropa yang masyarakatnya terkenal sangat toleran terhadap Islam itu, ternoda oleh gerakan yang menentang Islamisme di Eropa.

Dubes Nadjib mengakui, saat itu memang terjadi gelombang demonstrasi yang menentang Islamisme di Belgia. “Tetapi saat itu Walikota Brussels melarang demonstrasi itu. Bahkan banyak sekali warga Brussels yang menentang demonstrasi anti Islamisme tersebut. Jadi ya memang kontroversi selalu terjadi, ada yang pro, ada yang kontra terhadap sesuatu. Tetapi waktu itu jelas pemerintah Belgia melarang demonstrasi yang menentang Islamisme,” papar Nadjib.

Alasannya, lanjut Nadjib, menurut mereka Islam adalah salah satu agama resmi di Belgia. “Jadi Islam bukan agama yang terlarang di Belgia dan memang Islam berkembang seperti sekarang juga. Saya rasa, iklimnya juga memang kondusif untuk Islam berkembang,” katanya.

Dia menjelaskan, di Brussels, kelompok dari Islamic Centre yang letaknya dekat dengan Istana Kerajaan Belgia, sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan untuk mempromosikan kerja sama, toleransi dan sebagainya. Selama bulan Ramadhan yang baru lalu misalnya, mereka menggelar open house setiap malam untuk memberikan kesempatan kepada para tamu atau orang-orang Islam berbuka puasa di situ.

Ditanya apakah Belgia mengenal cukup baik tentang Indonesia, yang sebagian besar penduduknya adalah umat Islam, Dubes Nadjib menjawab,”iya.” Buktinya, kata Nadjib, saat Kedubes RI di Belgia setiap tanggal 17 Agustus menggelar Indonesian Festival dan Indonesian Bazar, selalu dihadiri setidaknya oleh 900 masyarakat Belgia.

“Jadi saya yakin bahwa mereka sebetulnya mengenal sekali Indonesia. Permintaan visa juga terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini, Indonesia tetap menjadi salah satu tujuan wisata warga Belgia,” jelasnya.

Dia juga menyatakan, hubungan diplomatik, politik, ekonomi dan budaya antara Indonesia dan Belgia saat ini berjalan sangat baik. Dubes Nadjib lalu menunjuk volume perdagangan Indonesia-Belgia yang cukup tinggi, mencapai 1,2 hingga 1,3 milar euro per tahun dan nilainya terus meningkat. “Saya pikir ini suatu gerakan yang cukup baiklah dari mereka untuk terus meningkatkan hubungan ekonomi kedua negara,” kata Nadjib.

Mengenai nilai investasi perusahaan-perusahaan Belgia di Indonesia, diakui Dubes Nadjib memang masih kurang. Namun, pada tahun-tahun belakangan ini, nilai investasi Belgia menunjukkan kecenderungan meningkat. Puncaknya tahun 2005 dengan enam proyek investasi bernilai 16,4 juta dolar AS. Pada tahun 2005 tersebut, Belgia menduduki peringkat ke-16 investor terbesar di Indonesia. Sedangkan pada periode Januari-Juni 2006, investasi Belgia di Indonesia baru mencapai 1,1 juta dolar AS.

Dia juga menyatakan, jumlah turis Belgia yang berkunjung ke Indonesia cukup banyak. Sampai tahun 2006, warga Belgia yang berkunjung ke Indonesia tercatat sekitar 24 ribu-25 ribu orang.

“Mereka berkunjung ke Bali, ke Jawa dan juga ke Sumatera. Malah tiga bulan lalu, seperti kita ketahui Putri Astrid bersama rombongan dari Kerajaan Belgia, berkunjung ke Bali dan ke Ujung Pandang naik pesawat Garuda Indonesia untuk berlibur. Sambutan penduduk setempat yang dikunjungi Putri Astrid bersama rombongan sangat baik sekali,” beber Nadjib bangga.

Apa yang dilakukan KBRI untuk menarik investor dan wisatawan Belgia? “Saya katakan kepada teman-teman, kita harus melakukan sesuatu. Untuk meningkatkan hubungan dengan masyarakat di sini, kita harus memberikan satu warna. Dan warna itu adalah warna budaya. Warna budaya itu yang paling diminati oleh semua orang. Karena semua orang di manca negara akan lebih mudah untuk mendalami bangsa kita melalui budaya kita,” jelas Dubes Nadjib.

Khusus untuk menarik investor Belgia agar menanamkan modalnya di Indonesia, pihak KBRI melakukan jemput bola. Dalam waktu dekat ini, lanjut Nadjib, satu delegasi industri strategis dari Belgia akan datang ke Indonesia untuk meningkatkan kerja sama.

“Jadi kita melakukan berbagai kegiatan, misalnya saya sendiri sudah mendatangi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dari provinsi-provinsi di Belgia dan berbicara dengan mereka. Bersama Atase Perdagangan dan Kepala Bidang Ekonomi, saya juga mendatangi berbagai tempat di Belgia untuk lebih mengenal dan mencari para investor atau calon investor, merangsang dan menunjukkan kepada mereka mengenai aturan-aturan baru yang kita berikan,” ungkapnya. rm

1 Comments:

At 7:45 PM, Blogger feny said...

hello pak.supardi...apa kabar???pastinya sehat selalu,seneng banget yach banyak org2x belgia liburan di indonesia....oh yach aku feny,,aku ada teman mau liburan ke indonesia on next juli..ini kali pertama dia ke indonesia loh makanya, klo boleh bantu untuk mempermudah visanya,pak misalnya apa aja dokument yg diperlukan!!!soalnya indonesia kan lagi punya program visit inonesia year 2008...terima kasih banyak sebelumnya pak....

 

Post a Comment

<< Home