Sunday, July 08, 2007

Belanda Tak Lagi Shock

http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=40831
Rakyat Merdeka, Jumat, 29 Juni 2007, 02:37:30


Belanda Tak Lagi Shock

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Junus Effendi Habibie

Duta Besar RI untuk Kerajaan Belanda Junus Effendi Habibie berkesempatan diwawancarai koresponden Rakyat Merdeka di Belanda A Supardi Adiwidjaya di ruang kerjanya. Tema pembicaraan sekitar hubungan ekonomi, perdagangan, politik, sosial dan budaya antara Indonesia dan Belanda. Berikut ini petikannya.

BAGAIMANA tanggapan Belanda dengan ditangkapnya sejumlah tersangka teroris dari Jemaah Islamiyah seperti Abu Dujana, Zarkasih dan lain-lain baru-baru ini?
Dulu masyarakat internasional umumnya, khususnya di Belanda mengira, Indonesia itu sarang dan surga bagi teroris-teroris. Saya mengatakan teroris-teroris, saya tidak mengatakan teroris-teroris Islam. Sebab teroris itu bisa beragama Islam, bisa beragama Kristen dan segala macam. Nah kebetulan di dalam hal ini teroris beragama Islam belakangan ini agak aktif. Sehubungan dengan ini pemerintah Indonesia menyatakan; pemerintah tidak mentolerir act of terrorism (tindakan terorisme), karena bertentangan dengan filsafat Pancasila dan UUD 1945. Sehubungan isue terorisme, kita ketahui, tadinya dunia itu shock, jangankan Belanda.

Apa ukurannya?

Waktu itu jumlah turis Belanda yang datang ke Indonesia menurun menjadi di bawah 100 ribu orang, tetapi sekarang sudah menjadi di atas 150 ribu orang. Apa artinya ini? Mereka telah melewati schok itu dan melihat keadaan, ah tidak begitu. Jadi mereka tahu bahwa pemerintah Indonesia tidak mentolerir terorisme, jadi ada jaminan keamanan yang sedang dibangun pemerintah Indonesia. Dengan demikian, dengan ditangkapnya sejumlah teroris dari Jemaah Islamiyah tersebut mendapat tanggapan yang positif di Belanda.

Dengan diberlakukannya kebijakan Visa On Arrivel (VOA) untuk pengusaha dan turis Belanda untuk kunjungan singkat ke Indonesia, apakah arus kedatangan para turis dan pebisnis Belanda meningkat?
Sekarang ini, seperti yang telah saya katakan, jumlah turis dan pebisnis Belanda ke Indonesia sudah mencapai jumlah lebih dari 100 ribuan orang dan kami perkirakan jumlahnya akan meningkat dalam waktu dekat.

Ada cukup banyak orang-orang Belanda yang datang ke saya menanyakan: “Kapan Garuda Indonesia terbang lagi ke Belanda”. Saya rasa, orang-orang Belanda tersebut merasa dekat dengan Indonesia, kalau dengan naik Garuda itu pelayanannya bagus, enak dan nyaman dan sebagainya. Jika Garuda terbang lagi ke Belanda, saya yakin jumlah turis Belanda yang berkunjung ke Indonesia akan cepat meningkat menjadi 200 ribuan orang.

Apa yang dilakukan Dubes Indonesia di Belanda saat ini untuk semakin meningkatkan hubungan politik, ekonomi, sosial dan budaya antar kedua negara?
Kami di sini di KBRI ini menjalankan kebijakan berdasarkan tuntunan dan kebijakan pemerintah pusat. Jadi KBRI ini merupakan perpanjangan tangan dari pada kebijaksanaan pusat. Dengan sendirinya di sini di tiap-tiap kedutaan itu mempunyai ciri khas sesuai dengan kebudayaan, masyarakat setempat. Kita sudah berusaha mendekati atau mengadakan pendekatan-pendekatan dengan mengadakan pertemuan-pertemuan dengan pengusaha-pengusaha dan sebagainya. rm

0 Comments:

Post a Comment

<< Home