Saturday, April 14, 2007

Pesilat Indonesia Turun Gunung Ke Eropa

http://www.rakyatmerdeka.co.id/edisicetak/?pilih=lihat&id=36132
Rakyat Merdeka, Minggu, 15 April 2007, 01:09:01

Pesilat Indonesia Turun Gunung Ke Eropa

Lima Perguruan Ngajar Di Kota Den Helder

Senin (9/4) lalu, menyambut Tim Nasional Pencak Silat Indonesia yang berkunjung ke Belanda, KBRI Den Haag mengadakan acara silaturahmi dan “Malam Budaya, Malam Gembira” berupa pertunjukan pencak silat. Aula KBRI Den Haag, yang digunakan untuk pertunjukan pencak silat dari berbagai perguruan pencak silat Indonesia ini, penuh pengunjung. Hadir dalam acara tersebut Dubes RI untuk Kerajaan Belanda Junus Habibie dan beberapa sesepuh serta guru-guru pencak silat di Belanda.

“SEJAK 2003 Persilat mendapat undangan Karate Bushido Magazine dalam rangka World Festival Master Arts di Bercy, Paris, yang diselenggarakan setiap tahun”, ujar Sekretaris Jenderal Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (Persilat) M. Hariadi Anwar, kepada wartawan Rakyat Merdeka, A. Supardi Adiwidjaya. Pada setiap kesempatan, menurut Hariadi, pihaknya meninggalkan seorang wakil Persilat untuk tinggal di Paris selama tiga bulan. Tahun ini yang diberi tugas mengajar dan tinggal di Paris adalah Sofyan Nandar. Dia akan berkeliling mengajar pencak silat di berbagai kota di Perancis.



Keterangan foto: Dari kiri ke kanan, M.Hariadi Anwar Sekjen
Persilat dan C.D.Kessing - Kepala Guru Pelatih Perguruan
Pencak Silat Eropa 'MANYANG'




Pihaknya, menurut Hariadi juga diundang Don Kessing dari Perguruan Pencak Silat “Manyang” untuk tampil di Belanda. “Don Kessing meminta kami tampil dengan demonstrasi pencak silat di sebuah acara pengumpulan dana bantuan kemanusian. Dana yang terkumpul di acara dimaksud itu akan disumbangkan untuk membantu perempuan-perempuan muda jalanan atau yang terlantar di Indonesia,” jelasnya.

Undangan Kessing, lanjut Hariadi, dipenuhi dengan syarat mengadakan pertemuan, seminar dan pertunjukan pencak silat yang diadakan itu tidak khusus untuk perguruan “Manyang” saja. “Kami ingin bertemu semua perguruan di Belanda”, tegas Hariadi.

Sementara di kota Den Helder (Belanda), 6 April lalu, dibikinlah latihan bersama lebih dari 100 orang dari berbagai perguruan perguruan pencak silat Belanda. Para peserta latihan kelihatan antusias.

Kebetulan, lanjut Hariadi, rombongannya ada 19 orang, yang terdiri dari 11 pesilat, di antaranya tiga perempuan, termasuk musisi alias penabuh gamelan gendang pencak sebanyak enam orang. Terdiri dari beberapa perguruan, yakni dari Bali, tiga pesilat perempuan: Putu, Dewi dan Sang Ayu (Bakti Negara). Dari Jawa Barat, Cecep Arif Rahman (Panglipur), Cece Hermawan (Ciung Wanara); Sumatra Barat: H. Sopyan (Bukit Tinggi, Silat Bayang); Jakarta: Yayan, Berry, Berthes dan Sugeng (Pencak Silat Tenaga Dasar).

Di Den Helder, rombongan Persilat dari Indonesia diterima Don Kessing dan kawan-kawan. Dan rombongan ini, masih menurut Hariadi, dibagi berpasangan. Dan ada yang tiga orang menginap di keluarga-keluarga Belanda. Mereka diajak jalan-jalan melihat-lihat kota, ke tempat tamasya, misalnya pergi ke pulau Texel, naik sepeda. RM

2 Comments:

At 9:55 PM, Blogger srikandisweet said...

hai...............mmg menarik citer daki2 gunung...........tapi bile lg nak daki gunung ledang kat malaysia?

 
At 9:57 PM, Blogger srikandisweet said...

erm banyak yang saya x tahu tentang silat........makin lame saya berlajar silat mkn byk yang saye x tahu dan makin banyak yang saye ingin tahu.............

 

Post a Comment

<< Home